Bela Negara Bukan Berarti Angkat Senjata

Oleh: Anindya Putri Destyawati

Dalam berbagai kesempatan beberapa petinggi TNI mengatakan bahwa bela negara bukan hanya masalah mengangkat senjata. Bela negara adalah kemampuan warga negara dalam segenap profesinya untuk membela cita-cita dan tujuan nasional. Bela negara adalah hak dan kewajiban warga negara, bahkan merupakan kewajiban dasar manusia yang mengiringi hak asasinya. Bela negara merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara Indonesia yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Lanjutkan membaca “Bela Negara Bukan Berarti Angkat Senjata”

Hubungan Diplomatik Indonesia-Malaysia

https://i0.wp.com/matanews.com/wp-content/uploads/Indonesia-Malaysia.pngOleh: Musri Nauli

Memanasnya hubungan diplomatik Indonesia – Malaysia sudah pada titik nadir. Eskalasi yang memanas bermula di tangkapnya pejabat Pemerintah Indonesia didalam wilayah Indonesia dan menyeret ke Malaysia kemudian memancing reaksi dari masyarakat Indonesia. Tidak perlu analisis yang dalam untuk menyatakan apakah Malaysia telah salah atau tidak melakukan perbuatannya. Tidak perlu diskusi panjang untuk menyatakan Malaysia telah “melanggar norma-norma internasional” yang terbukti mengganggap remeh Indonesia. Dan tidak perlu Mahkamah Internasional untuk menyatakan semuanya. Cukup kasat mata dari cerita-cerita di berbagai media massa dan Rapat Dengar Pendapat di Komisi I DPR baru lalu. Lanjutkan membaca “Hubungan Diplomatik Indonesia-Malaysia”

Ditjen Pothan Kemhan Undang Media Massa Membicarakan RUU Komcad dan Kamnas

Oleh: DMC

Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan), mengadakan pertemuan dengan media massa, Selasa (10/8) di Kantor Kemhan, Jakarta. Hadir dari pihak Kemhan antara lain Dirjen Pothan Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji D.E.A, didampingi sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Kemhan. Sementara itu dari pihak media massa, hadir sejumlah Redaktur Pelaksana (Redpel) media massa elektronik dan cetak lokal.

Pertemuan ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi interaktif antara Kemhan dalam hal ini mewakili pemerintah dengan komunitas media guna menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan strategis khususnya penyiapan regulasi terkait dengan RUU Komponen Cadangan dan RUU Keamanan Nasional yang telah masuk dalam Program Legislasi Nasional 2010-2014. Lanjutkan membaca “Ditjen Pothan Kemhan Undang Media Massa Membicarakan RUU Komcad dan Kamnas”

Bahasa Dan Budaya Menunjukkan Nasionalisme

Oleh: Arli Aditya Parikesit

Suatu sore, selepas kursus bahasa jerman yang melelahkan, pihak DAAD (dinas pertukaran akademis jerman), mengumpulkan kami, para penerima beasiswa, ke dalam kelas untuk berbagai macam pengumuman. Macam-macam yang dibahas, mulai dari masalah visa, kumpul keluarga, dan akhirnya, ke masalah apa gunanya mampu berbahasa jerman.
‘Saudara-saudara harus lulus ujian bahasa jerman dasar, baru bisa menginjakkan kaki ke jerman’. Demikian pengumuman dari pihak DAAD , sewaktu mengisi saresehan di Goethe Institut, di selang-selang kami kursus bahasa jerman. Pada awalnya, kami bingung bukan kepalang, mengapa menguasai bahasa jerman itu sebuah keharusan? Lanjutkan membaca “Bahasa Dan Budaya Menunjukkan Nasionalisme”

Indonesia dalam Lapar dan Dahaga: Membangun Nasionalisme Dalam Bentuk Kritik

aksi_hanoman_353x500Oleh: Husin’s Point Of View

64 tahun Indonesia merdeka menorehkan berbagai macam peristiwa yang menjadi bagian dari sejarah perjalanan republik ini. Menelaah perjalanan panjang dengan mensandarkan diri pada konteks kekinian dan peristiwa yang menjadi perhatian publik menjadi momentum penting untuk kebangkitan bangsa ke depan.

Pragmatisme politik akut

konstalasi politik pasca tumbangnya rezim orde baru menimbulkan euforia demokrasi yang dasyat. Lanjutkan membaca “Indonesia dalam Lapar dan Dahaga: Membangun Nasionalisme Dalam Bentuk Kritik”

Membela Ambalat Dengan Nasionalisme Cerdas

https://i0.wp.com/www.gisdevelopment.net/application/miscellaneous/images/ma05_043a.jpgOleh: I Made Andi Arsana

Kasus perbatasan bukan barang baru bagi Indonesia. Berlokasi di antara dua benua dan dua samudra menjadikan posisi Indonesia sangat strategis sekaligus rawan di tengah lalu lintas dunia.

Karena posisi geografisnya, Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara: India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste. Isu seputar perbatasan sepertinya tak pernah sepi dari pemberitaan. Lanjutkan membaca “Membela Ambalat Dengan Nasionalisme Cerdas”

Manohara, Ambalat, dan Sentimen Nasionalisme

manoharaOleh: Catatan Sawalu Tuhusetya

Selain kasus memilukan tentang kecurangan Ujian Nasional (UN) dan Bu Prita Mulyasari, ada dua kisah lain yang tak kalah dramatis, yakni Manohara dan Ambalat. Berbeda dengan kasus UN dan Bu Prita yang murni merupakan persoalan internal, Manohara dan Ambalat bisa dibilang sebagai “amunisi” yang bisa mengusik sentimen kebangsaan. Manohara dan Ambalat, sebagaimana gencar diwartakan, setidaknya melibatkan Malaysia sebagai “patron” yang berdiri di balik dua peristiwa itu.

Kasus yang menimpa Manohara Odelia Pinot, mencuat ke publik setelah kisah cintanya dengan Sang Pangeran Kelantan Malaysia, Tengku Temenggong Muhammad Fakhri Petra, berjalan kurang mulus. Lanjutkan membaca “Manohara, Ambalat, dan Sentimen Nasionalisme”

Pembangunan Pendidikan dan Nasionalisme

nasionalime-indonesia1Oleh:  R. Idris Musa

Indonesia adalah sebuah negara yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Tidak mudah membangun Indonesia dengan ribuan pulau dan jutaan penduduknya yang sebagian besar masih rendah dalam tingkat pendidikan ataupun penghasilan. Terlebih lagi, bila masyarakat dan pemerintah tidak saling mempercayai dan tidak saling mendukung dalam proses pembangunan bangsa. Untuk mengubah dan membawa Indonesia menuju negara yang berkembang baik dalam pola pikir maupun kesejahteraan rakyat adalah sebuah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Ada begitu banyak aspek yang harus diperbaiki dan dari sekian banyak aspek tersebut, ada dua hal yang pantas dikedepankan yaitu pendidikan dan nasionalisme. Lanjutkan membaca “Pembangunan Pendidikan dan Nasionalisme”

Memasarkan Nasionalisme

indonesia-jayaOleh : Handito Joewono

Wapres Jusuf Kalla dalam pidato penutupan Munas ke-5 Kadin pada 22 Desember meminta pelaku usaha agar meningkatkan jiwa nasionalisme dan menggunakan produk dalam negeri.

Inilah salah satu hikmah dari ancaman krisis ekonomi yang sedang menghantui dunia. Tidak ada satu negara pun di muka Bumi ini yang bisa diandalkan untuk menyelamatkan Indonesia kalau sampai krisis ekonomi mendera, kecuali kita sendiri. Inilah saat yang baik untuk bersatu, meningkatkan jiwa nasionalisme dan menggunakan produk dalam negeri seperti pesan Wapres. Lanjutkan membaca “Memasarkan Nasionalisme”

Nasionalis dan “Nasionalis”- Apakah itu Nasionalis ?

nasionalis1Oleh: Anoop (Joehanes)

Apa bedanya ? Sepertinya sama tapi berbeda. Seorang Nasionalis sejati adalah seorang Nasionalis. Seorang yang mendompleng kekuatan kelompok Nasionalis sejati adalah seorang “Nasionalis.” Seorang Nasionalis sejati tidak akan menjadi Ultranasionalis atau Nazisme karena beda kualitas, beda kelas, dan benar-benar beda dunia. Tapi kadang yang mengaku seorang Nasionalis harus melihat lagi ke dalam dirinya sendiri, apakah dirinya seorang Nasionalis sejati atau hanya seorang “Nasionalis”?

Pernah ada sebuah demo dari kelompok Nasionalis di Jakarta. Lanjutkan membaca “Nasionalis dan “Nasionalis”- Apakah itu Nasionalis ?”