Cinta Indonesia Raya, Benci Korupsi

korupsi2Oleh: Delcardino

Asalamualaikum wr wb

Aku Cinta Indonesia Raya…

Mungkin kata itu baru aku ucapkan sekarang, setelah dulu pernah banyak orang yang membicarakan tentang 3 stanza Indonesia Raya beserta video yang ditemukan oleh Roy Suryo, di Perpustakaan Leiden, Belanda, yang menurutnya itu Indonesia Raya versi Asli. Apakah benar? Duh, pusing.

Yang membuat saya aneh, kenapa 3 stanza Indonesia Raya baru sekarang dikumandangkan. Kenapa tidak dari dulu waktu pada saat kemerdekaan. Padahal, 3 stanza Indonesia Raya, itu sudah ada sejak dahulu.

Karena dengan adanya berita ini, saya menyempatkan waktu untuk mencari informasi di internet beserta men-download video di YouTube.com yang di dalamnya dinyanyikan Indonesia Raya 3 Stanza.

Mungkin ada beberapa orang yang belum tahu mengenai teks 3 stanza, coba lihat teks Indonesia Raya di bawah ini, tapi masih berbahasa Indonesia dalam ejaan yang belum disempurnakan:

=====================================

“Indonesia Raja”
Ciptaan. Wage Rudolf Soepratman

Stanza 1 (Official)
Indonesia, tanah airkoe, tanah toempah darahkoe.
Disanalah akoe berdiri, djadi pandoe iboekoe.
Indonesia, kebangsaankoe, bangsa dan tanah airkoe.
Marilah kita berseroe, “Indonesia bersatoe!”
Hidoeplah tanahkoe, hidoeplah neg’rikoe,
Bangsakoe, ra’jatkoe, sem’wanja.
Bangoenlah djiwanja, bangoenlah badannja
Oentoek Indonesia Raja!

CHORUS:
Indonesia Raja, merdeka, merdeka
Tanahkoe, neg’rikoe jang koetjinta.
Indonesia Raja, merdeka, merdeka
Hidoeplah Indonesia Raja! (*2)

Stanza 2
Indonesia tanah jang moelia, tanah kita jang kaja.
Disanalah akoe berdiri, oentoek s’lama-lamanja.
Indonesia tanah poesaka, P’saka kita semoeanja.
Marilah kita mendoa, “Indonesia bahagia!”
Soeboerlah tanahn’ja, soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, ra’jatnja, sem’wanja.
Sadarlah hatinja, Sadarlah boedinja
Oentoek Indonesia Raja!

CHORUS

Stanza 3
Indonesia, tanah jang soetji, tanah kita jang sakti.
Di sanalah akoe berdiri, ‘ndjaga iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri, tanah jang akoe sajangi.
Marilah kita berdjandji, “Indonesia abadi!”
S’lamatlah Ra’jatnja, S’lamatlah poet’ranja,
Poelaunja, laoetnja, sem’wanja.
Madjoelah neg’rinja, madjoelah pandoenja
Oentoek Indonesia Raja!

CHORUS

=====================================

Yang biasa kita nyanyikan adalah stanza 1. Sedangkan stanza 2 dan 3 tidak pernah dinyanyikan. Ternyata memang sejak dahulu lagu Indonesia Raya yang disepakati bangsa Indonesia tetap versi yang diperdengarkan oleh WR Soepratman pada saat Kongres I Pemuda 28 Oktober 1928, yaitu versi yang sekarang. Jadi penemuan Roy Suryo tidak dapat merubah lagu Indonesia Raya yang biasa kita nyanyikan dengan Indonesia Raya versi 3 stanza.

Jujur, dengan ditemukannya Indonesia Raya 3 stanza, rasa keingintahuan saya tentang sejarah Indonesia menjadi bertambah. Mungkn masih banyak sejarah yang lain, yang belum saya ketahui. Kenapa tentang hal ini saya tidak mengetahuinya. Padahal saya kan bangsa Indonesia, yang sudah sejak kecil tinggal disini.

Sungguh, saya baru mengetahui Indonesia Raya 3 stanza sekarang ini. Saya juga yakin pasti ada beberapa orang yang memang baru mengetahuinya. Walaupun kata ahli sejarah, Indonesia Raya 3 stanza memang sudah dimiliki oleh arsip nasional sejak dahulu. Tapi kenapa banyak orang yang belum tahu ya.

Aku cinta Indonesia Raya…

Mungkin dengan selalu mengucapkan kalimat itu, rasa kecintaan saya terhadap bangsa Indonesia semakin bertambah.

Saya sempat tertawa, dengan komentar orang mengenai berita Indonesia Raya, ada yang membuat lirik seperti ini: “Babatlah hutannya, kuraslah minyaknya, tambangnya, lautnya, semuanya” Untuk penguasa dan para majikannya!”. Wah, ada-ada saja.

Tapi itu kenyataan sekarang dan memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang tidak mencintai tanah air Indonesia sepenuhnya, tidak sepenuh jiwa raganya. Mungkin karena banyak hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air semakin berkurang. Seperti hal korupsi yang merajalela. Dari satu hal itu saja, banyak sekali masyarakat yang kecewa dengan tanah air Indonesia, termasuk saya. Karena masyarakat kecil seperti saya memang tidak bisa berbuat banyak untuk tanah air Indonesia, paling cuma menjalani hidup biasa seperti hari, dan selalu berdoa agar hukum memang adil.

Tapi bagaimana memberantas korupsi itu? Padahal masih banyak hal-hal lain yang harus dibenahi juga. Kenapa sih para pemimpin dapat melakukan korupsi. Jujur, saya yakin sekali. Pasti dari banyak pejabat yang koruspi ada yang tidak tahu sedikitpun tentang Indonesia Raya 3 stanza. Mungkin rasa cinta tanah airnya juga sangat dangkal, sehigga mereka bisa melakukan hal yang sangat dikutuk masyarakat banyak, yaitu KORUPSI.

Bagaimana mengatasi hal ini. “Apakah harus ada Kira seperti film Death Note”, yang memusnahkan orang-orang dengan cara menuliskan nama di catatan kematian “Death Note”. Apakah harus seperti itu baru korupsi bisa di basmi. Tapi kalau bisa, pemerintah mengadakan nonton bareng film “Death Note”, biar para pemimpin sedikitnya berpikir, bahwa korupsi atau tidakan kriminal lainnya sangat membuat kalian menjai manusia yang tidak memiliki harga diri. Kalian juga akan sadar, bahwa kematian tidak dapat dihindari.

Dengan adanya korupsi di Indonesia, seolah-olah teks Indonesia Raya tak bermakna. Ya, memang tidak bermakna untuk orang-orang yang korupsi. Karena saya yakin, jika mereka memaknai teks Indonesia Raya dengan sungguh-sungguh, mereka tidak akan melakukan hal selaknat itu.

Ingin saya katakan kepada para koruptor yang sekarang ini menikmati uang haramnya. Sungguh, uang memang bisa membuat kita terbuai, tapi yang harus kalian ketahui, “Uang Bukan Segala-galanya di Dunia”. Buktinya karena uang, hidup kalian senang, tapi di bawah kalian banyak orang yang menyumpahi dengan kalimat-kalimat yang dapat menjerumurkan kalian ke dalam orang yang merugi.

Aku mewakili masyarakat Indonesia. Ingin berkata ke para pemimpin. Coba maknai teks Indonesia Raya di dalam hati kalian.
Sehingga membuat kalian mencintai tanah air ini dengan segenap jiwa raga.
Sehingga membuat kalian sadar dengan kepemimpinan yang dipegang.
Sehingga membuat kalian menjadi manusia yang amanat.
Sehingga membuat kalian bertanggung jawab atas tugas yang kalian tempuh.
Sehingga masyarakat selalu mendoakan kalian untuk terus berjuang.
Sehingga masyarakat selalu mendoakan kalian agar SELAMAT DUNIA AKHIRAT.

Tapi jika semua itu diabaikan. Sungguh, kalian adalah manusia yang sangat.. sangat.. merugi. Mungkin kalian bisa tertawa membaca tulisan ini. Tapi nanti aku dan masyarakat bisa tertawa jika, kalian sudah mati dengan keadaan yang tidak mulia. Karena sumpah masyarakat sudah terwujud. Karena orang-orang yang korupsi tidak ada bedanya seperti pembunuh, pemerkosa, bahkan binatang. Kalian harus ingat itu..!!! Atau lebih baik kalian turun dari jabatan jika kalian merasa tidak bisa menjalankan amanat dengan baik.

Satu hal yang harus kalian ingat, “Tidak ada hidup yang lebih bermakna, ketimbang hidup yang berguna bagi orang banyak.

Jadi sekarang, kata untuk menambah rasa cinta tanah air mungkin berubah, yaitu: Aku cinta Indonesia Raya? Aku benci korupsi…. Kalimat itu yang harus diajarkan kepada para penerus bangsa mulai saat ini. Terima kasih untuk Roy Suryo yang mencoba menciptakan rasa nasionalisme lewat temuannya Indonesia Raya 3 stanza.

Kita harus berkata sepenuh hati, Aku cinta Indonesia Raya.!!! Aku benci korupsi… Sungguh, aku benci korupsi…

3 respons untuk ‘Cinta Indonesia Raya, Benci Korupsi

  1. Namanya lagu kebangsaan, mestinya ya harus dijiwai, dihayati oleh seluruh komponen bangsa, sehingga dalam setiap tindakan akan teringat dengan syair2 lagu yang mestinya kita wujudkan.

  2. berjuanglah teus,walau hanya dengan tulisan.memang aq gk bisa berbuat apa-apa.tp walau hanya dngan tulisan yg jarang di lihat orang aq yakin nantinya akn banyak orng seperti anda yg bisa membuat orang mencintai tanah air indonesia

    amin…

Tinggalkan komentar