Cerita Aku Untuk Negeriku

belandaSiapalah aku? Apa yang bisa aku persembahkan untuk negeriku

Pertanyaan menarik mengingat perjalanan setahun kemarin ketika Allah SWT memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu a.k.a. kuliah gratis di negeri Belanda.

Membayangkan Indonesia sepuluh tahun ke depan sama dengan memandang tentang diri kita pribadi sepuluh tahun ke depan. Maka pertanyaan akan seperti apa Indonesia ke depan merupakan pertanyaan sebangun dengan akan seperti apa diri kita ke depan.

Sesungguhnya kemalasan hanya akan membawa kita pada kehancuran dan bukan pada puncak-puncak cita kita.

Berbagi cerita adalah bagian dari realisasi mimpi-mimpi itu. Membangun sebuah eksistensi diri yang lebih baik untuk tujuan akhir kita (akhirat). Salah satu dari mimpi-mimpi tersebut adalah berbuat sesuatu untuk Indonesia tercinta. Bismillah..

Kembali ingin menegaskan saja, setelah sekian waktu bergelut dengan riset nanoteknologi dari Belanda sampai seminar nanoteknologi di Semarang kemarin. Mimpi-mimpi yang semakin mahal untuk terbeli itu adalah terjun ke dunia politik.

Hehehe.. terdengar lucu bukan. Dengan latar belakang keilmuan dsb, pilihan untuk berbuat sesuatu untuk Indonesia yang lebih baik melalui partisipasi aktif di pemerintahan adalah sesuatu yang luar biasa. Ibarat pemanah, maka memasuki birokrasi sama dengan mengambil posisi sebagai pemegang panah. Ini hanya ibarat, dan lagi tentu kita berharap bahwa pemimpin negeri ini adalah orang-orang yang peduli akan kondisi masyarakat Indonesia sesungguhnya. Bukan hanya sekedar pamer hasil kerja orang lain dan pembodohan masyarakat lewat iklan-iklan politik.

Mewujudkan mimpi ini menjadi nyata sungguh bukan hal yang mudah, karena bagi saya pribadi menjadi politikus adalah pengabdian untuk negeri tercinta, bukan pekerjaan. Sehingga menuju ke sana perlu perjuangan, bukan instan masuk partai dan jadi caleg, dsb. sebagaimana yang marak sekarang di tengah Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Siapa yang tidak mau negeri Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang adil dan rakyatnya sejahtera.

Lantas, apa mimpi kawan-kawan? Mas Farel, Kang Arif, Mas Heri, ririn, mas kopdang, atawa Ndoro kakung yang sedang asyik ngebahas etika blogger.

Mari kita bermimpi untuk Indonesia Raya. Sambil terus memahami realita diri.

2 respons untuk ‘Cerita Aku Untuk Negeriku

  1. memang saat ini masih banyak yang belum mengenal betul substansi dari politik itu sendiri.

    Bermimpi untuk Indonesia Raya.

Tinggalkan komentar